Serangan Jantung
Serangan jantung, heart attack atau myocardial infarction (MI) terjadi jika sebagian otot jantung mengalami kerusakan atau kematian akibat tidak mendapat suplai darah untuk mempertahankan kehidupannya. Jika suplai oksigen terhenti sampai beberapa menit, sel-sel jantung akan menderita cedera yang permanen atau mati, sehingga terbentuk jaringan parut. Area di otot jantung yang mati akibat serangan jantung disebut “infract”. Jika kerusakan terjadi di area yang cukup besar, serangan jantung dapat mengakibatkan kematian. Terhentinya darah ke jantung umumnya disebabkan oleh gumpalan darah (thrombus).
Serangan jantung merupakan proses yang dinamis, yang umumnya berkembang selama 4-6 jam. Setiap menit yang terlewat membuat semakin banyak jaringan yang memburuk atau mati. Namun jika aliran darah dikembalikan pada waktunya, kerusakan dapat dibatasi atau bahkan dicegah. Mereka yang meninggal akibat serangan jantung kebanyakan meninggal satu jam setelah munculnya tanda dan gejala. Serangan jantung dapat berasal dari angina yang tidak tertangani dengan baik, misal : angina yang terjadi berulang-ulang namun tidak diobati dengan baik.
Serangan jantung lebih sering muncul pada selang waktu antara jam 6 pagi hingga jam 12 siang. Resiko jantung terhenti secar tiba-tiba (cardlac arrest) yang beresiko kematian juga lebih tinggi pada rentang waktu tersebut.
GEJALA SERNGAN JANTUNG :
- Nyeri di dada sebelah kiri atau di tengah dada yang berlangsung > 30 menit. Nyeri diibaratkan seperti dada diremas atau diremukkan.
- Kadakng-kadang nyeri tersebut menyebar ke bahu, leher, punggung, lengan gigi atau rahang kiri
- Perasaan ada tekanan, rasa penuh atau kencang di dada yang ekstrim
- Mual, pusing, lemah, nafas pendek dan berkeirngat dingin.
Gejala lain :
- Meningkatnya episode nyeri dada
- Nyeri yang lama di perut bagian atas
- Kepala terasa ringan
- Merasa ajal sudah mendekat
- Pingsan
TERAPI SERANGAN JANTUNG
Dalam perjalanan ke rumah sakit sangat dianjurkan untuk mengunyah Aspirin 325 mg guna menghambat penggumpalan darah, sehingga membantu mempertahankan darah di arteri koroner yang menyempit. Obat-obatan yang biasa digunakan :
- Oksigen
- Thrombolytic: untuk melarutkan darah yang memblokir arteri. Produk: kabikinase (streptokinase). Jika berikatan dengan fibrin, thrombolytic akan menjadi aktif dan merangsang perubahan plasminogen menjadi plasmin, sehingga terjadi pelarutan gumpalan darah.
- Antiplatelet: mencegah terbentuknya thrombus baru, dengan cara mengurangi kelengketan platelet agar tidak saling menempel satu sama lain, sehingga tidak cenderung membentuk agregat. Contoh: Plavix, Ticlid, Ascardia, Cardio Aspirin dan Thrombo Aspilet.
- Antikoagulan: bekerja memperlambat proses pembekuan darah, sehingga darah akan sulit mengumpal, atau menjaga agar gumpalan darah yang sudah ada di jantung tidak semakin besar. Contoh: Fraxiparine, Simarc-2
- Nitrogliserin sublingual: secara temporer akan memperlebar arteri koroner, sehingga memperbaiki aliran darah ke jantung. Nitrogliserin tidak dianjurkan jika tekanan darah sistolik < 90 mmHg, atau denyut jantung terlalu lambat (< 50 per menit), atau > 100 per menit
- Analgetik (morfin, meperidin): untuk meredakan nyeri dada
- Kelompok statin: menurunkan kadar kolestrol dan mungkin membantu memperbaiki daya tahan hidup jika diberikan pada awal serangan jantung.
Tindakan lain selain pengobatab: coronary angioplasty atau coronary by-pas surgery dilakukan setelah jantung punya cukup waktu pada awal serangan jantung.
No comments:
Post a Comment