Friday, February 26, 2010

Kasih Seorang Kakak yang Tersembunyi.

Kasih Seorang Kakak yang Tersembunyi.

Cerita ini saya ambil dari sebaian peristiwa yang terjadi disekitar kehidupan saya. Saya berharap dengan membaca cerita ini para pembaca dapat mengambil ikmah dari cerita ini. Dan selamat menikmati.

Aswan (nama samaran) adalah seorang perjaka yang berumur kurang lebih 75 tahun. Aswan dikenal sebagai pribadi yang menyendiri dan tidak suka bersosialisasi dengan tetangganya. Aswan hanya keluar rumah untuk berjualan daun pisang yang merupakan mata pencahariannya dan untuk melakukan ibadah. Aswan tyinggal bersama adiknya yang bernama pinah (nama samaran), pinah adalah seorang perawan yang kurang lebih berumur 65 tahun.

Menurut desas-desus yang banyak beredar di masyarakat, dahulu ada seorang laki-laki yang jatuh hati kepada pinah dan ingin melamar pinah, namun rupanya pinah tidak menyukai laki-laki ini dan menolak lamarannya. Laki-laki tersebut sakit hati karena lamarannya ditolak juga karena kata-kata yang dilontarkan oleh pinah ( pinah memang dikenal ceplas-ceplos dalam berbicara). Kemudian masyarakat percaya bahwa laki-laki tersebut mengikat jodoh pinah melalui ilmu ghaib, sehingga sulit untuk meminang pinah, berulang kali ada saja yang membuat lamaran kepada pinah dibatalkan oleh pihak lelaki. Dan sesaat sebelum orang tua aswan dan pinah menemui ajalnya atau meninggal dunia, orang tua mereka manitipkan pinah kepada aswan sang kakak karena pinah belum juga menikah. Begitulah hingga akhirnya aswan juga tidak menikah-menikah juga karena ingin menjaga adiknya pinah yang telah dititipkan kepadanya.

Suatu ketika setelah pulang dari melaksanakan ibadah haji, pinah jatuh sakit (tidak jelas penyakitnya apa). Pinah hanya dibawa kepada orang pintar atau mentri saat itu untuk mengobati penyakitnya. Pinah memang sembuh, tetapi setelah itu piawai pinah pun berubah. Pinah yang tadinya rajin membantu sang kakak aswan berisih-bersih rumah tiba-tiba berhenti melakukan segala aktivitas, bahkan pinah pun tidak mau mandi. Pinah hanya bisa makan, tidur dan melaksanakan ibadah. Sikap pinah seperti kembali menjadi anak kecil lagi. Kondisi ini membuat aswan mengurung pinah di dalam rumah bahkan di dalam kamarnya saat ada tamu datang berkunjung. Tetapi pinah semakin menjadi-jadi, pinah lebih berulah. Kali ini pinah bahkan buang air kecil dan air besar disembarang tempat.

Kondisi pinah yang seperti itu rupanya menjadi bahan pergunjingan warga. Warga berpendapat bahwa sikap aswan yang mengurung pinah lah yang menyebabkan kondisi pinah makin parah. Warga berpendapat bahwa dengan mengurung pinah malah akan membuat pinah semakin tertekan dan stress.

Hingga pada suatu hari, saat aswan sedang memetik daun pisang untuk dijual tiba-tiba aswan merasa pusing dan tidak enak badan (memang sudah beberapa hari ini aswan merasa sakit). Kemudian aswan pun segera pulang, namun dalam perjalanan pulang aswan sudah tidak kuat dan akhirnya ia jatuh pingsan. Warga yang melihat kejadian itu langsung membawa aswan pulang dan mengabari kerabat-kerabat aswan. Tidak lama setelah kerabat aswan datang, aswan pun menghembuskan napas terakhirnya tanpa sempat berkata apa-apa. Pemakaman aswan pun segera dilaksanakan, tetapi yang menjadi perhatian para kerabat adalah pinah sang adik yang tinggal sendirian. Setelah melakukan kompromi para kerabat akhirnya memutuskan bahwa pinah akan diurus oleh agus (anak laki-laki dari kakak perumpuan pinah).

Singkat cerita, setelah pinah diurus oleh agus barulah rahasia itu terbongkar, alasan mengapa aswan dengan tega mengurung pinah, merenggut kebebasan pinah yang selama ini di gunjingkan warga pun menjadi jelas karena warga akhirnya mengetahui kondisi pinah yang sesungguhnya. Aswan sesungguhnya hanya ingin menjaga nama baik pinah yang dulu dihormati warga saat masih ada orang tua mereka dan kesadaran pinah masih normal. Pinah ia larang keluar rumah karena sifat pinah yang ceplas-ceplos dalam berbicara dan tidak kenal sopan-santun, juga sifat ringan tangan pinah yang aswan jaga agar para tetangga tidak merasa sakit hati dan menggunjingkannya. Aswan sangat menyayangi pinah dan memperlakukan pinah seperti anak kecil, aswan sangat menjaga amanah dari orang tuanya yang menitipkan pinah kepadanya, aswan mengetahiu bahwa pinah sangat polos dan tidak mengerti bersikap terhadap kehidupan luar, hingga aswan memutuskan untuk mengurung pinah adalah salah satu cara dari menyayangi pinah.

Demikian cerita ini, semoga setelah membaca cerita ini para pembaca menjadi terbuka untuk melihat hal-hal lain yang tidak anda sadari merupakan kasih sayang yang tersembunyi dengan tidak langsung menggunjingkannya dan menganggap anda sudah lebih bijak dalam bersikap.

-The End-

No comments:

Post a Comment